Catatan Kecil: Kasus Sri Mulyani

Search This Blog

Kasus Sri Mulyani

Pendahuluan
Jakarta, RMOL. Kasus penggelapan pajak senilai Rp 25 miliar yang mempopulerkan nama seorang pegawai golongan III A Direktorat Pajak, Gayus Tambunan, hanyalah satu dari sekian kasus pajak yang membuat publik ragu dengan komitmen Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Tulisan berikut ini akan menyoroti sosok Sri Mulyani yang oleh sementara kalangan dianggap sebagai sosok yang bersih dan merupakan motor reformasi di kementerian yang dipimpinnya, dan sejumlah kasus pajak yang mengiringi perjalanan karier Sri Mulyani. Ada satu kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan kedua hal ini: ironi.
Kita mulai dengan berbagai penghargaan yang diterima Sri Mulyani dalam setidaknya dua tahun terakhir ini.
Dua tahun berturut-turut, 2008 dan 2009, majalah keuangan ternama Forbes menempatkan Sri Mulyani Indrawati dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia.
Dalam edisi Agustus 2008, Forbes memasang mantan direktur eksekutif International Monetary Fund (IMF) Asia Pasifik ini pada urutan ke-23. Posisi ini berada di atas Hillary Rodham Clinton dan Aung San Suu Kyi. Hillary Clinton yang ketika itu masih duduk di kursi Senat sebagai wakil dari New York berada di posisi 28. Adapun Aung San Suu Kyi yang merupakan peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan masih ditahan oleh junta militer Myanmar berada di posisi ke-38.
Sri Mulyani ditempatkan di posisi ke-23 karena dianggap berhasil memperbaiki performance ekonomi Indonesia sejak dipercaya menduduki kursi Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I tahun 2005. Dia dipuji karena dianggap berhasil mengatrol cadangan devisa negara dan memompa investasi asing di Indonesia. Prestasi lain doktor ekonomi dari University of Illinois at Urbana-Champaign (1992) ini yang dicatat Forbes adalah kemauannya memerangi korupsi, menciptakan insentif pajak dan menyederhanakan peraturan investasi.
Sebulan setelah dinobatkan Forbes sebagai wanita ke-23 yang paling berpengaruh di dunia tahun itu, Sri Mulyani ditunjuk IMF menjadi anggota Komite Reformasi Internal IMF.

0 komentar:

Posting Komentar